Berita

Relawan Jokowi Sindir PDIP soal Keterlibatan Keluarga di Politik

olympic.or.id – Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan pandangannya tentang fenomena baru di era Presiden Jokowi, di mana keturunannya mulai terlibat dalam kontestasi politik, termasuk Bobby Nasution yang maju di Pilgub Sumatera Utara (Sumut). Pernyataan ini memicu tanggapan dari Relawan Jokowi Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang menilai PDIP menunjukkan ketakutan menghadapi Pilkada serentak yang akan datang. Artikel ini akan membahas respons dari kedua pihak mengenai isu ini dan implikasinya.

” Baca Juga: Pentingnya Sanitasi Sekolah untuk Generasi Berkarakter “

Sindiran dari PDIP

Djarot Saiful Hidayat mengemukakan bahwa hanya di era Presiden Jokowi, fenomena keturunan presiden terlibat langsung dalam kontestasi politik terjadi. Dia mencontohkan Bobby Nasution, menantu Jokowi, yang maju dalam Pilgub Sumut. Djarot menyatakan bahwa sejak era Presiden Sukarno hingga SBY. Baru kali ini anak dan menantu seorang presiden disiapkan untuk kontestasi politik. Ia menekankan pentingnya etika dan moral dalam politik, meskipun secara prosedural hal tersebut diperbolehkan dalam demokrasi.

Tanggapan Solmet

Ketua Umum Solmet, Silfester Matutina, menilai pernyataan Djarot menunjukkan kepanikan PDIP menghadapi Pilkada Sumut. Menurutnya, PDIP seharusnya tidak perlu panik dan lebih baik fokus menampilkan kandidat terbaik untuk melawan Bobby Nasution. Silfester juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah mempersiapkan keluarganya untuk terjun ke dunia politik. Namun jika pun hal itu terjadi, selama tidak ada praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), maka tidak ada masalah.

Keterlibatan Anak dan Menantu Jokowi

Silfester menyoroti bahwa keterlibatan Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution dalam politik adalah keinginan pribadi mereka untuk memajukan bangsa. Mereka adalah figur muda yang memiliki hak dan kewajiban untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Silfester juga membandingkan mereka dengan kader PDIP yang tersandung kasus korupsi. Menyoroti bahwa anak dan menantu Jokowi bekerja dengan sederhana dan bersih dari korupsi.

Kritik Terhadap PDIP

Lebih lanjut, Silfester meminta Djarot untuk introspeksi terhadap partainya sendiri. Menurutnya, PDIP juga memiliki banyak anggota dari trah Megawati dan Soekarno yang terlibat dalam politik. Silfester menyarankan agar PDIP fokus mempersiapkan strategi dan program yang disukai rakyat untuk menghadapi Pilkada mendatang. Daripada mengeluarkan pernyataan yang tidak konstruktif. Dia menegaskan bahwa PDIP harus berani bertarung secara fair dan belajar dari kekalahan di Pilpres 2024.

” Baca Juga: Dugaan Penipuan Lowongan Kerja Di Jakarta Timur “

Refleksi Djarot

Djarot Saiful Hidayat sebelumnya menyatakan bahwa fenomena keturunan pemimpin negara terlibat dalam politik baru terjadi di era Jokowi. Hal ini menindaklanjuti pengusungan Bobby Nasution di Pilgub Sumut. Menurut Djarot, sejak era Sukarno hingga SBY, belum pernah ada keluarga dekat pemimpin negara yang disiapkan untuk terlibat aktif dalam politik. Ia menekankan bahwa meskipun secara prosedural demokrasi membolehkan hal tersebut. Namun tetap ada etika dan moral yang harus dijunjung dalam politik.

Pernyataan ini mengundang respons dari berbagai pihak, termasuk dari relawan Jokowi yang meminta PDIP untuk tidak panik dan fokus pada persiapan menghadapi Pilkada dengan menampilkan kandidat terbaik. Silfester Matutina menegaskan bahwa selama tidak ada KKN, keterlibatan anak dan menantu Jokowi dalam politik tidak menyalahi etika dan moral. Dia juga mengajak PDIP untuk introspeksi dan fokus pada persiapan strategi yang lebih baik untuk memenangkan Pilkada mendatang.